Saking sibuknya para jurkam dimana-mana untuk memenangkan pemilu, maka tanpa disadarinya keluarganya sering menjadi nomor dua. Demikian juga seorang jurkam dari sebuah parpol kali ini.
Tanpa disadarinya istri tersayangnya telah dirayu seorang stafnya yang khusus membuat pidatonya.
Sepulang dari suatu daerah dia mencari si Parjo.
"Mam, mana Parjo? Sekarang dia harus membuat pidato untuk saya bacakan besok di kampanye di Jawa Barat. Eh, malah dia tidak kelihatan," ujarnya dengan marah.
Istrinya yang baru keluar dari kamar tidur dengan pakaian setengah telanjang berkata, "Papa jangan pelupa dong, dia masih tertinggal di tempat tidur."
"Apa? pidato kampanyenya tertinggal?"
"Bukan, pembuat pidatonya, Pak."
0 Komentar